Search This Blog

Friday, July 29, 2022

Mengapa Kerak Telor Sulit Dicari?

Setiap ada acara Pekan Raya Jakarta (atau yang sekarang ingin dikenal dengan Jakarta Fair Kemayoran) banyak orang pasti cari kerak telor. Buktinya? Jumlah pedagang kerak telor pasti bertebaran banyak, mulai dari jalanan di depan arena JI EXPO, bahkan hingga ke dalam arena PRJ (atau JFK). Termasuk saya. Saya suka banget sama kerak telor. Bahkan saya suka mencari kerak telor tanpa menunggu masa-masa ulang tahun Jakarta yang biasanya bertepatan dengan PRJ (atau JFK).

Tapi kenapa sih, kerak telor itu agak rumit dicari? Saya tinggal di daerah dimana banyak ditemui bendera Forum Betawi Rempug atau yang disingkat FBR. Bahkan tidak hanya FBR. Ada juga beberapa organisasi masyarakat yang ternyata membawa budaya Betawi juga selain FBR. Contoh Forum Komunikasi Anak Betawi alias FORKABI. Dengan banyaknya ORMAS ke-Betawi-an disini, tetap saja kerak telur tidak mudah didapatkan. Kenapa?

Akhirnya saya coba tanyakan ke seorang pedagang Kerak Telor di arena PRJ (atau JFK). Apa jawaban yang diberikan? Ternyata para penjual kerak telor tidak setiap saat berjualan kerak telor. Kebanyakan dari mereka berjualan kerak telor hanya ketika ada Pekan Raya Jakarta. Ketika mereka sedang tidak berjualan kerak telor, mereka melakukan pekerjaan lain, seperti menjadi tukang bangunan, menjadi tukang ojek. Sehingga ketika PRJ (atau JFK) usai, kerak telor sulit menjadi langka kembali. Apalagi PRJ (atau JFK) sempat tertunda selama karena terjadi Pandemi. Malah makin jarang. Namun mereka tetap menerima pesanan walaupun sedang tidak dalam masa Pekan Raya Jakarta.

Mendengar penjelasan tersebut, saya sempat berpikir apakah resep tersebut merupakan resep turun temurun. Ternyata tidak. Menurut para penjual kerak telor, resep kerak telor bisa dipelajari oleh siapa saja. Tetapi para pembeli kerak telor biasanya tertarik dengan proses pembuatan kerak telor yang masih tradisional, sehingga para penjual Kerak Telor kompak memiliki alat masak yang tradisional.

Ada fakta menarik juga tentang penjual kerak telor. Ternyata penjual kerak telor yang hendak berjualan di dalam arena PRJ (atau JFK), harus diundi untuk bisa masuk ke dalam. Jadi tidak ada antrian atau giliran. Melainkan melalui undian. Jadi, bisa saja penjual kerak telor tidak pernah kebagian masuk jualan di dalam arena PRJ (atau JFK).

By the way ini bukan penelitian tentang penjual kerak telor ya. Hanya hasil obrolan dengan beberapa penjual kerak telor disana. Jadi bisa saja saya yang salah hahaha...

Akhir kata, i love kerak telor! Ingin sekali bisa membuatnya :D


Penjual Kerak Telor di PRJ

Wednesday, July 06, 2022

Lambo At First Sight! | Hot Wheels LB-Works Lamborghini Huracan Coupe Review

 Ketika gue lagi belanja di alfa express terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Sekilas mata gue tertuju ke rak mainan bagian Hot Wheels. Ada putih-putih, ganteng banget. Di kepala langsung ingat sama Lamborghini Gallardo Hot Wheels mainan yang udah gue beli sebelumnya. Mainan yang gue suka, gue beli di Bali, dan sekarang di pajang di lemari mainan di kamar adek gue. Seketika gue langsung ambil mainan ini dan gue bayar di kasir.


Aih, gak nyesel. Suka banget sama Lamborghini! Setelah gue beli, gue langsung lihat-lihat mobilnya sambil kesengsem haha. Senyum-senyum sendiri. Keren betul.. Bahkan ketika gue ngetik tulisan ini, gue masih seneng melihatnya. Walaupun di layar monitor laptop HP Pavilion DM1 gue yang rada buluk ini hahaha...

Warna mobilnya putih, dengan skirt hitam, ada beberapa aksen striping hitam juga di pintu, tulisan liberty-walks dan bumper belakang lengkap dengan air vent yang dibikin hitam. Maklum, Hot Wheels jarang yang detail. Tapi gapapa.. tetep menawan!

Dari Belakang. Ganteng!

Lekuk body dan fender yang beken banget!

Next time mungkin gue akan foto dia bareng dengan Lamborghini Gallardo yang gue udah punya duluan hehhee..

Sunday, June 26, 2022

Product Review di GAJAHORCA!

Melihat review barang-barang memang lebih nyaman lewat YouTube, atau dari scroll di Instagram dan TikTok. Menyaksikan video, mendengar suara si pengulas barang melihat gambarnya dengan jelas. Tapi terkadang membaca review masih menjadi hal yang menarik. Contohnya, gue mendapati diri gue terkadang mengandalkan website KenRockwell.com untuk mencari informasi mengenai kamera dan lensa. Membaca masih menjadi kenyamanan buat gue, mengandalkan kata-kata yang tertulis dan membaca detail spesifikasi dengan jelas tanpa perlu buka deskripsi YouTube atau caption Instagram. Selain itu, gue juga bisa searching kata-kata atau spesifikasi yang khusus. Pastinya, membaca review lebih ramah di kuota internet! Hahaha


Hal ini menarik perhatian gue untuk bikin review produk produk di website gue. Selain lebih mudah mengetik daripada mengedit video, mengetik juga bisa dilakukan di Handphone atau komputer yang low spec seperti komputer gue yang masih Pentium G645 dengan 2GB RAM ini! Bahkan, supaya lebih irit lagi, gue hanya pakai Operating System gratisan, ZORIN OS! Ini operating System basis Linux Ubuntu.


Mudah-mudahan ulasan produk yang gue ketik di blog ini, bisa menjadi penolong bagi masyarakat di dunia maya. Sekian dan terima kasih!

Mouse Murah Yang Reliable! | Logitech B100 Review

Pernahkah kamu merakit sebuah personal computer alias PC dengan anggaran serendah-rendahnya? Mungkin cuma buat transaksi warung atau keperluan kantor, gak perlu DPI tinggi. Kadang kepikiran mau beli mouse yang oke, menyala-nyala gitu, tapi sayang anggarannya...

Nah!

Mouse Logitech B100 ini cukup murah, hanya Rp 170.000 di Tokopedia dan kadang bisa semurah Rp 49.000 di Lazada Indonesia! Sementara di website resmi logitech.com , tertera harganya hanya 7,99 Dollar AS alias Rp 114.000 (June 2022). Jangan putus asa, cari semurah-murahnya! Hahaha

 

Ketika gue beli ini, hanya di tempat foto kopian biasa, cukup rogoh kocek Rp 40.000 sudah dapat mouse! Mouse ini terasa banget seperti plastik murahan. Kliknya juga biasa, scrollnya perlu jurus khusus. tapi kalo sudah terbiasa, scrollnya dapat digunakan. Terus scrollnya bisa di tekan juga. Tapi uniknya, menekan scroll terasa seperti menekan tombol kiri-kanan mouse, bunyinya pun juga sama!


Tapi ada yang unik dengan tombol kirinya. Kadang suka double klik. Jadi hati-hati untuk yang beli untuk keperluan kantor. Walaupun begitu, mouse yang gue beli ini memang harganya jauh dibawah harga pasaran. Jadi bisa saja mouse ini semacam cacat produksi atau mouse bekas yang di packaging seperti baru (alias kena scam toko). Tapi untuk harga segini, gak boleh berburuk sangka. Anggap saja pengalaman baru!


Untuk opticalnya lumayan nyaman, yah sewajarnya lah ya. Untuk bekerja di Word, Excel, office gitu, nyaman kok. Gue bahkan bikin artikel ini menggunakan mouse Logitech B100. Tetap nyaman!


Intinya mouse ini layak dibeli untuk penggunaan kantor yang santai dan segala macemnya hehehe...

 

Dibawah ini terlampir full spec dari websitenya :

 

Sensor technology

  • Optical Tracking
  • DPI (Min/Max): 1000± 

Mouse

  • Height: 4.45 in (113 mm)
  • Width: 2.44 in (62 mm)
  • Depth: 1.50 in (38 mm)
  • Weight: 3.17 oz (90 g) 

Cord

  • Cable length: 70.87 in (180 cm) 

 

Buttons

  • Number of buttons: 3 (Left/Right-click, Middle click)

 

Scrolling

  • Line-by-line scrolling
  • Scroll Wheel: Yes, optical

 

Berikut terlampir foto-fotonya yah :

Optical Tracking

USB Chord

Penampilan sederhana






Wednesday, May 25, 2022

Minesweeper!

Jaman gue SMP dan SMA, bokap gue pernah rakit PC dan install linux ubuntu. Ubuntunya simple bnget, dan berhubung gue masih Remaja di kala itu, belum paham dunia Linux, gue gk inget itu Linux model apa. Tapi gue inget Ubuntu namanya.


Kelak gue udah kerja, gue pengen install ubuntu juga, tapi ubuntu Lite aja. Eh, setelah di install kok malah susah. Mungkin memang gue yang gak berbakat. Akhirnya install Zorin OS. OS ini juga berbasis ubuntu sih.


Singkat cerita, gue sambil nostalgia masa remaja, gue main Minesweeper di Zorin OS. Ternyata bini gue juga bisa main Minesweeper! Akhirnya kita kompetisi berdua. Siapa cepat, dia hebat! hahaha


Hasilnya beginilah..

Ini yang tingkat kesulitannya paling mudah



Ini yang menengah


Ini yang paling rumit...

Ya beginilah hahaha

Wednesday, April 13, 2022

Sigma 18-35mm F1.8 DC ART with Canon 550D

Proyek hari ini sangat menguras energi dan juga resource.

Dibutuhkan banyak pergerakan dan juga kamera yang ringkas dan ringan. Saya memilih Canon 550D, karena kamera ini ini kebetulan sudah saya miliki (kebetulan punya bini hahaha). Ada lagi Nikon D5500 yang kebetulan dimiliki adik saya. Saya memilih lensa sigma 18-35 MM ini karena saya pikir bagus untuk pemandangan dalam kokpit yang sempit dan juga memiliki aperture yang cukup baik, tapi ternyata tangan saya cukup pegal memegang lensa ini karena berat banget. Akhirnya saya memutuskan untuk menggunakan kan lensa kit di proyek lain hari.

 

Berita baiknya, gambar yang dihasilkan lensa Sigma ini cukup baik. Senang sekali melihat kamera beginner tua ini (Canon 550 d) menjadi gagah perkasa karena lensa sigma yang besar banget. Saya mendambakan kamera yang memiliki image stabilizer di dalam sensornya, semacam Canon R5 atau Sony Alfa.

 

Sementara lensa Nikon 70-200 MM yang saya gunakan sudah cukup mumpuni. Ini akan menjadi lensa kesayangan saya. Namun saya harus memikirkan jika lensa ini bakalan pensiun. Apa ya gantinya untuk lensa 70-200 ini?


Ya sudah, sekian curhatnya. Tapi aku senang dengan pengalaman ini. Trims untuk lembaga Chief Pilot dan teman-teman team Avengers hahaha...


Kita foto-foto dulu dengan lensanya karena jarang-jarang lensanya jadi gahar gini :D


Mejaku jadi sangar ada lensa-lensa ini



Hanya Lensa Sigma 18-35mm yang saya sewa. Selebihnya milik pribadi.



Berat banget!

Harus banyak olahraga ya!

Thank you have a good day!